Memaafkan: Melepaskan Beban, Memberi Ruang untuk Kedamaian
Ada banyak hal dalam hidup yang tidak berjalan sesuai harapan. Ada orang-orang yang, entah sadar atau tidak, menyakiti kita. Ada keputusan-keputusan yang meninggalkan luka. Dan ada masa lalu yang rasanya terlalu berat untuk dikenang, apalagi diterima. Salah satu proses paling sunyi, namun paling dalam, dalam perjalanan hidup seseorang adalah memaafkan. Bukan, memaafkan bukan berarti melupakan. Bukan berarti membenarkan apa yang salah. Memaafkan tidak mengharuskan kita menghapus rasa sakit atau berpura-pura bahwa kita baik-baik saja. Justru, memaafkan dimulai dari keberanian untuk mengakui luka yang ada, merangkulnya, lalu perlahan-lahan melepaskannya. Aku belajar bahwa memaafkan bukan tentang orang lain—ini tentang diri kita sendiri. Tentang kelegaan yang kita butuhkan. Tentang ruang yang kita butuhkan di dalam hati untuk bernafas, tanpa selalu diganggu oleh rasa sakit yang belum selesai. Sering kali yang membuat sulit memaafkan bukan hanya karena luka yang dalam, tapi karena kita berh...