Postingan

Gelombang Cinta itu Belum Kunjung Hadir

Masya Allah, walhamdulillah ... Hari demi hari kehamilan dilalui dengan berbagai macam ceritanya, bahagianya, tantangannya, kejutannya, keberkahannya. Hingga sampailah kami di hari ini, di usia kandungan 40 minggu 4 hari.  Rasanya campur aduk sekali. Tapi di sisi lain, alhamdulillah , Allah tidak pernah membiarkan aku kehilangan harapan. P ada kehamilan kali ini, entah kenapa rasanya aku tidak ingin melewatkan hari tanpa berharap pada-Nya. Perihal apapun itu.  Seperti saat di pemeriksaan kehamilan 38 minggu yang hasilnya cukup membuat khawatir, tapi Allah tidak pernah mencabut harapan dalam hatiku. Hingga pada pemeriksaaan kehamilan 39 minggu, aku mencari opsi kedua, alhamdulillah semua sangkaan itu tidak terkonfirmasi. Plasenta dalam kondisi baik, air ketuban cukup dan jernih, berat badan janin diperkirakan 2,9 kg.  Alhamdulillah.  Allah selalu Mahabaik.  Masya Allah  😭 Berita USG itu pun aku kabarkan kepada bidanku. Beliau menyemangati dan menantikan ke...

Menanti Persalinan

Ya Allah ya Rabb yang menggenggam jiwaku dan jiwa dalam rahimku... Sebelum segala ikhtiarku, aku percayakan segalanya pada-Mu, ya Rabb. Bahwa Engkau telah menyusun rencana terbaik- Mu untukku. Para dokter mengatakan bahwa berat badan janinku sangat kurang dari yang semestinya. Belum lagi kondisi plasenta yang mulai pengapuran, air ketuban yang mulai keruh, kepala yang tak kunjung turun, kontraksi yang belum muncul, dan tentu saja ditambah dengan resiko persalinan SC pertamaku.  Para nakes itu khawatir. Secara manusiawi, aku ikut khawatir. Tapi setelah aku renungkan lagi, bukankah kehamilan ini adalah karunia? Kehamilan ini adalah sebuah hadiah istimewa dari-Mu yang pasti terbaik dan terindah yang sepantasnya aku terima tanpa tapi. Jika pun yang disampaikan para nakes itu benar, maka sudah sepatutnya aku terima segala kondisi itu. Aku hanya meyakini bahwa rencana-Mu pastilah yang terbaik. Aku hanya belum tahu saja hikmahnya, tapi nanti aku akan mensyukuri itu. Pasti, selalu begitu....

Zona 5 Day 14 Pendidikan Seksualitas: Upaya yang Harus Kita Lakukan terhadap Anak yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Alhamdulillah, tidak terasa hari ini memasuki tantangan hari terakhir, yaitu hari ke 14 di Zona 5, dan tantangan hari ke-7 dari praktik stimulasinya. Hari ini kami juga membagikan   konten ke-7 d i akun media sosial kami masing-masing.  Tantangan praktik stimulasi yang aku pilih hari ini adalah di kategori Peran Pemerintah dan Lembaga. Sub-kategori: Upaya yang kita lakukan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan seksual.  Aktivitas yang dilakukan adalah latih anak kita (bukan korban) untuk memiliki sifat empati dengan m engajarkan adab berkomunikasi, misal (anak harus menatap  orang yang sedang bercerita, anak mau mendengarkan sampai la wan bicaranya selesai). Dengan itu, semoga di masa depan, dia  bisa menjadi teman bercerita untuk orang-orang di sekitarnya. #sinergiwujudkanaksi #ibuprofesional #IP4ID2024 #bunsayIIP #bunsaybatch9 # institutibuprofesional

Zona 5 Day 13 Pendidikan Seksualitas: Pendidikan Agama dan Norma

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah, hari ini memasuki tantangan hari ke 13 di Zona 5, serta masuk tantangan hari ke-6 dari praktik stimulasinya. Hari ini kami juga membagikan   konten ke-6 d i akun media sosial kami masing-masing.  Tantangan praktik stimulasi yang aku pilih hari ini adalah di kategori Peran Orang Tua, sub kategori Pendidikan Agama dan Norma. Aktivitas yang dilakukan adalah dengan cara mengaj arkan anak mengenai batasan-batasan aurat dari laki-laki dan p erempuan. Berikan penjelasan bahwa aurat tersebut harus t ertutup sempurna setelah baligh/dewasa. Selama masa ana k-anak ada kelonggaran tapi tetap ada batasan. Anak laki-laki b iasakan mengenakan pakaian setidaknya tertutup bagain atas da n menggunakan celana selutut. Untuk anak perempuan b iasakan mengenakan baju berlengan dan celana di bawah lutut.  Termasuk jika mengenakan rok, maka perlu mengenakan celana p endek didalamnya.  Sebagai latihan, kami langsung mempraktekkannya saat henda...

Zona 5 Day 12 Pendidikan Seksualitas: Melatih Sikap Asertif (4)

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah, hari ini memasuki tantangan hari ke 12 di Zona 5, serta masuk tantangan hari ke-5 dari praktik stimulasinya. Hari ini kami juga membagikan   konten ke-5 d i akun media sosial kami masing-masing.  Tantangan praktik stimulasi yang aku pilih hari ini masih pada aktivitas melatih sikap asertif pada anak, dengan cara men gajarkan anak untuk bisa memilih menerima atau menolak ketika diberi makanan oleh orang lain.  Jika diberi makanan oleh orang yang dikenal dekat, boleh diambil kalau mau, lalu berterima kasihlah.  Namun, jika diberi oleh orang yang tidak dikenal, tolaklah. Termasuk jika dipegang oleh orang tidak dikenal, maka langsung lakukan tolak, teriak, lari, lapor.  #sinergiwujudkanaksi #ibuprofesional #IP4ID2024 #bunsayIIP #bunsaybatch9 # institutibuprofesional

Zona 5 Day 11 Pendidikan Seksualitas: Melatih Sikap Asertif (3)

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah, hari ini memasuki tantangan hari ke 11 di Zona 5, serta masuk tantangan hari ke-4 dari praktik stimulasinya. Hari ini kami juga membagikan   konten ke-4 d i akun media sosial kami masing-masing.  Tantangan praktik stimulasi yang aku pilih hari ini masih pada aktivitas melatih sikap asertif pada anak, dengan cara men gajarkan anak dalam berlogika sekaligus belajar tentang k onsekuensi positif dan negatif, contoh: jika menggosok gigi,  maka gigi menjadi bersih dan sehat. Sebaliknya jika tidak  menggosok gigi, maka gigi bisa berlubang dan menjadi sakit.  #sinergiwujudkanaksi #ibuprofesional #IP4ID2024 #bunsayIIP #bunsaybatch9 # institutibuprofesional

Zona 5 Day 10 Pendidikan Seksualitas: Melatih Sikap Asertif (2)

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah, hari ini memasuki tantangan hari ke 10 di Zona 5, serta masuk tantangan hari ke-3 dari praktik stimulasinya. Hari ini kami juga membagikan   konten ke-3   di akun media sosial kami masing-masing.  Tantangan praktik stimulasi yang aku pilih hari ini masih pada aktivitas melatih sikap asertif pada anak, dengan cara membimbing Hauna mengungkapkan perasaan dan mengekspresikan emosi dengan cara yang baik.  Jadi, tadi pagi kami jalan pagi ke pasar tumpah, lalu membeli ubi cilembu. Sampai di rumah, ubi cilembu langsung dioven, tapi tentu saja butuh waktu untuk matang, jadi tidak bisa langsung dimakan.  Ditengah-tengah menanti ubi cilembu matang... Saat itu kondisinya Mama sedang duduk sambil selonjoran kaki, Hikari tiduran sambil peluk kaki Mama, Hauna peluk perut Mama. Entah apa yang dirasakan, H auna (dan Hikari juga sebenarnya) rungsing, rudet, dan mereka kesenggol dikit aja langsung berantem.   Terasa sekali...