Review Buku Atomic Habits karya James Clear
Detail
Judul: Atomic Habits “Cara Mudah dan Terbukti Untuk Membentuk Kebiasaan Baik dan Menghilangkan Kebiasaan Buruk”
Genre: Self Improvement
Penulis: James Clear
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Alex Tri Kantjono Widodo
Tahun Terbit: 2019
No. ISBN: 9786020633176
Jumlah Halaman: 341 halaman
Review Buku
Asli, aku penasaran banget ngulik yang namanya habit ini. Entah kali ke berapa ingin membentuk kebiasaan baik, setelah dilakukan eh kok hilang lagi. Entah kali ke berapa juga ingin menghilangkan kebiasaan buruk, setelah dimulai eh muncul lagi. Capek aku tuuuh sama diri sendiri 😂
Jadi, aku excited banget ketika berkesempatan ikut Training for Habit Trainers dan memulainya dengan baca buku Atomic Habits ini. Pada bagian awal, James Clear membuatku sadar bahwa sukses adalah produk kebiasaan seumur hidup, bukan transformasi yang hanya sekali seumur hidup. Tidak penting apakah saat ini kita sukses atau tidak, yang penting adalah apakah kebiasaan kita hari ini mengarahkan kita kepada kesuksesan atau tidak?
Seringkali kita mendengar bahwa orang yang sukses adalah ia yang memiliki mimpi besar, tetapi kita melupakan bahwa ada orang-orang yang memiliki mimpi yang sama tapi tidak berhasil meraihnya. Ternyata, bukan goals kuncinya, melainkan sistem, yaitu proses yang mengantarkan kita pada sasaran atau goals itu sendiri.
Ketika kita memaksa untuk segera mendapatkan hasil tanpa mengubah sistem, kita akan berkutat di masalah yang sama. Itulah yang aku rasakan ketika sedang membentuk habit baru; aku membuat goals, aku membuat to do list yang padat, merasa bahagia ketika to do list tercapai, dan kecewa saat to do list tidak tercapai. Sayangnya, lagi-lagi aku berkutat di masalah yang sama: keteteran.
Makna bahagia jadi sempit sekali, hanya diukur dengan terpenuhi atau tidaknya to-do-list. Padahal dengan mencintai proses, kita bisa bahagia kapanpun ketika sistem yang kita bangun itu berjalan, dan kesuksesan bisa muncul dengan beragam bentuk, tidak hanya satu sasaran atau goals yang kita bayangkan. Maka, James Clear menegaskan, bahwa bukan hasil yang perlu diubah, tapi sistem.
Bagaimana sistemnya? Dalam bukunya, James Clear menjabarkan dengan sangat rinci, dimulai dengan mengubah identitas diri terlebih dulu. Mengubah identitas ini seringkali terlewatkan, padahal sangat penting agar kita tidak terjebak oleh identitas lama kita. Lalu, James Clear melanjutkan dengan penjelasan tentang 4 langkah untuk mengubah kebiasaan. Ada pula pengaruh peran lingkungan, hingga cara mempertahankan kebiasaan baru setiap hari. Untuk lebih rincinya, kamu boleh baca langsung bukunya ya. Pada section berikutnya, aku akan berbagi tentang 4 langkah yang ditawarkan oleh James Clear.
4 Langkah Membentuk Kebiasaan Baru
Jadikan Habit itu Jelas dan Terlihat
Banyak orang mengira ia kurang motivasi, padahal sesungguhnya ia hanya kurang jelas. Cue atau petunjuk memberi sinyal kepada otak kita bahwa ini adalah saatnya untuk melakukan kebiasaan. Misalnya, kita ingin mempunyai kebiasaan untuk baca buku setiap hari. Ketika kita menaruh buku lemari tertutup, besar kemungkinannya kita akan lupa untuk membacanya. Namun, jika kita menaruh buku di atas meja kerja di mana kita bisa melihatnya dengan jelas, setidaknya kita akan teringat bahwa kita harus membaca setiap hari. Jadi kunci pertama untuk membangun kebiasaan adalah make the cue obvious (buat jelas tanda-tanda untuk memulai kebiasaan itu).
Jadikan Habit itu Menarik
Kebiasaan adalah umpan balik dari produksi dopamin. Ketika dopamin meningkat, maka hasrat untuk mengulangi aktivitas tersebut juga meningkat. Salah satu strategi untuk menjadikannya menarik adalah menggabungkan aktivitas yang kita butuhkan dengan aktivitas yang kita sukai. Misal untuk membuat kegiatan membaca lebih atraktif, kita bisa membaca sambil mendengarkan musik klasik yang disukai atau menyediakan camilan sambil membaca, jika kesenangan kita adalah makan. Dengan begitu kita akan merasa lebih bersemangat.
Jadikan Habit itu Mudah
Manusia secara alami akan cenderung memilih upaya yang lebih sedikit daripada harus bersusah payah. Maka, untuk membentuk kebiasaan baru, kita perlu menciptakan lingkungan yang membuat kebiasaan tersebut mudah dilakukan.
Ketika kita ingin berubah, seringkali kita dikuasai oleh gairah hingga kita melakukan terlalu banyak aksi, tapi akhirnya kita kewalahan dan kelelahan lalu berhenti. Maka cara efektif untuk melawan kecenderungan ini adalah dengan menggunakan aturan dua menit. Ketika kita memulai kebiasaan baru, kebiasaan itu harus dimulai dalam waktu dua menit. Misalnya kebiasaan ingin membaca buku tiap hari, diganti dengan membaca satu paragraf. Aksi-aksi berikutnya mungkin sulit, tapi dua menit pertama haruslah mudah dilakukan.
Jadikan Habit itu Memuaskan
Otak manusia berkembang untuk memprioritaskan reward langsung dibanding reward akumulatif jangka panjang yang tertunda. Maka kita perlu memilih reward jangka pendek, namun yang menguatkan identitas kita, sesuai dengan reward jangka panjang, tidak malah bertentangan. Misal ingin mengurangi bermain gadget dan ingin rajin membaca buku agar semakin mahir menulis, maka reward setelah membaca buku jangan malah bermain games atau membuka media sosial, melainkan menulis sebuah insight.
Bagian Favorit
Rasa-rasanya semua bab itu daging sekali. Setiap bab membawa poin pentingnya masing-masing. Tapi, kalau harus memilih satu yang paling menginspirasi, aku akan memilih bab 18: Taktik-taktik Tingkat Mahir.
James Clear mengatakan bahwa rahasia memaksimalkan peluang sukses adalah dengan memilih bidang persaingan yang tepat. Kebiasaan lebih mudah diterapkan, jika selaras dengan kecenderungan alami kita. Nyatanya, kita tidak mesti membangun kebiasaan yang disarankan oleh orang lain. Kita mesti memilih kebiasaan yang paling sesuai dengan diri kita, bukan kebiasaan yang paling populer. Sebab kebiasaan harus dinikmati agar bertahan lama.
Berbicara soal kesuksesan, di dunia ini, ada sebagian orang yang beruntung ketika sekumpulan kemampuannya bertemu dengan arena dimana ia memiliki kesempatan untuk sukses. Namun, jika tidak berhasil menemukan arena itu, maka kita bisa menciptakannya. Jika tidak bisa menang dengan menjadi lebih baik, maka kita bisa menang dengan menjadi berbeda. Menggabungkan beberapa keterampilan yang kita miliki, dapat mengurangi tingkat kompetisi, serta membuat kita berbeda dan unik.
Penilaian
Menurutku, buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan yang ingin membentuk habit baru, atau yang geregetan ingin dirinya bertumbuh, tapi stuck di garis start karena bingung bagaimana memulainya. Aku recommend banget buku ini dibaca oleh remaja (atau anak-anak kita yang remaja), supaya punya langkah yang lebih terarah untuk masa depannya. Eits, untuk dewasa dan bu-ibu macam kita juga buku ini recommended, supaya kita juga tetap bertumbuh lebih baik setiap harinya dong. Selain itu, buku ini bisa jadi salah satu rujukan kita dalam membentuk kebiasaan baik pada anak.
Tantangannya dalam membaca buku ini adalah bahasanya seperti buku terjemahan pada umumnya. Jika biasanya kita (atau remaja kita) membaca buku yang ringan, maka dalam membaca buku ini perlu dikunyah perlahan, tidak bisa dihabiskan dalam sekali duduk.
Nilai plusnya, buku ini tidak hanya menjabarkan langkah-langkah praktis saja, tapi juga menyelipkan nilai menghargai diri sendiri, percaya diri, kerja keras, dan melihat variabel "kebiasaan" ini sebagai modal untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu kesuksesan yang didefinisikan versi diri kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar