Ketika Hauna Bertanya tentang Allah
Malam ini, Kakak Hauna terbangun dari tidurnya karena ingin ke toilet. Setelah selesai, ia tidak langsung kembali ke kamarnya, melainkan datang ke kamar Mama. Awalnya, Hauna hanya diam tanpa mengatakan apa-apa.
Mama bertanya, "Kenapa Hauna nggak tidur di kamar Hauna?"
Hauna menjawab, "Cuma mau tanya, kenapa Allah nggak punya rumah?"
Mama tersenyum dan menjawab, "Karena Allah bukan makhluk yang butuh tempat."
Hauna mengernyitkan dahi, lalu bertanya, "Nanti kedinginan dong?"
Mama menjelaskan, "Yang bisa kedinginan itu makhluk aja. Allah nggak bisa kedinginan atau kepanasan."
Hauna tampak penasaran, "Kenapa nggak bisa kedinginan atau kepanasan?"
Mama menjawab dengan lembut, "Karena kalau kedinginan atau kepanasan itu berarti ada kelemahan. Allah itu Maha Kuat, nggak punya kelemahan."
Hauna berpikir sejenak, lalu bertanya lagi, "Berarti Allah itu hamba?"
Mama menjawab sambil tersenyum, "Bukan, Allah itu Tuhan. Yang hamba itu kita."
Hauna melanjutkan, "Hamba itu apa?"
Mama menjawab, "Hamba itu makhluk yang diciptakan dan nurut sama yang menciptakan."
Hauna tersenyum, "Oh oke, berarti Allah itu Tuhan. Kita hamba."
Setelah diam sejenak, Hauna berdiri dan berkata, "Hauna mau tidur di kamar Hauna lagi." 😄
Mama menjawab, "Oke, selamat tidur, Una..."
---
Yang sudah baik dari latihan komunikasi produktif hari ini:
1. Respon Positif: Mama menjawab setiap pertanyaan dengan tenang dan penuh perhatian. Ini memberikan rasa aman dan dihargai kepada Hauna.
2. Penjelasan Sederhana: Mama menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak seusia Hauna, tanpa membuat konsepnya terlalu rumit.
3. Menghargai Rasa Penasaran: Mama mendukung rasa ingin tahu Hauna dengan menjawab tanpa menyudutkan atau menghakimi.
---
Apa yang harus ditingkatkan?
1. Mama perlu mengajak anak untuk merefleksikan. Di akhir percakapan, Mama bisa mengajak Hauna merefleksikan pembicaraan, misalnya, "Menurut Hauna, kenapa penting bagi kita untuk mengenal Allah?"
2. Mama bisa memberikan kesempatan untuk bertanya lebih lanjut. Misalnya Mama bisa menawarkan ruang untuk diskusi lebih dalam, misalnya, "Kalau Hauna masih ada pertanyaan lagi tentang Allah, bilang ke Mama ya."
---
Insight Hari Ini
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang konsep abstrak, seperti Allah. Ini adalah momen emas untuk memperkenalkan konsep keimanan dengan bahasa yang sesuai usianya.
Komunikasi yang tenang, penuh perhatian, dan berorientasi pada dialog bisa memperkuat rasa percaya anak pada orang tua.
Membuka ruang diskusi keimanan sejak dini membantu membangun fondasi spiritual yang kokoh dalam keluarga.
---
Malam ini bukan hanya tentang Hauna yang kembali tidur, tapi juga tentang pelajaran besar bagi Mama: betapa pentingnya menjawab rasa ingin tahu anak dengan penuh kesabaran, sederhana, dan bermakna.
Komentar
Posting Komentar