Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Melatih Komunikasi Produktif #4 dengan Pasangan #JurnalBunsay

Bismillahirrahmanirrahim... Alhamdulillah. Hari ini adalah hari ke-4 tantangan di Zona 2 . Part nerku kali ini adalah suamiku. Kalau digambarkan dengan  emoticon,  maka yang menggambarkan kondisi hari ini adalah 🥰 (loving and feel loved).  Sejak bangun pagi, kami sudah siap-siap untuk agenda hari ini, BTC (Berbagi Tanda Cinta) SCIP Bandung. Jam 7 pagi kami sudah berangkat dari rumah menuju Taman Cibeunying. Suami dan anak-anak menemani kegiatanku hari ini, tapi suami hanya menunggu saja di taman.  Sebelum adzan dzuhur kegiatan sudah selesai, kami pulang, dan baru sampai rumah pukul 14.15. Masya Allah... Setelah kemarin berkegiatan seharian penuh dan hari ini masih lanjut, rasanya badan ingin beristirahat sejenak. Akhirnya kami beristirahat masing-masing di rumah. Anak-anak istirahat dengan cara "bermain berdua".  😄 Seperti biasa, setelah kegiatan IP Bandung, meski energi fisik terkuras dan butuh recovery sejenak, tapi aku merasa energi secara mental lebih ter...

Melatih Komunikasi Produktif #3 dalam Dunia Daring #JurnalBunsay

Bismillahirrahmanirrahim...  Memasuki tantangan hari ke-3 Komunikasi Produktif tentang Cara Memberikan  Feedback 😊 Masya Allah, hari ini luar biasa, seharian full padat agenda. Berangkat dari rumah jam 7 pagi, pulang dan sampai di rumah lagi jam 8 malam. Mengingat agenda yang padat itu ada di beberapa titik berbeda yang cukup jauh, kami khawatir anak-anak terlalu lelah, maka kami berniat untuk  menitipkan anak-anak kepada Nenek. Ta pi ternyata Nenek juga punya urusan keluarga ke luar rumah hari ini, jadi Nenek hanya menyanggupi untuk dititipi 1 orang anak. Akhirnya kami titipkan Kakak Hauna, sementara Hikari ikut seluruh kegiatan kami.  *** Dalam agenda luring yang padat itu, aku masih harus menyiapkan untuk agenda esok hari yaitu Berbagi Tanda Cinta SCIP Bandung dan juga progress kepanitiaan JCC 2024 IP Bandung. Jadi aku pun cukup intens berkomunikasi dengan teman-teman IP Bandung secara online. Hal yang sudah baik dari latihanku memberikan feedback hari ini adala...

Melatih Komunikasi Produktif #2 bersama Anak #JurnalBunsay

Bismillahirrahmanirrahim...  Memasuki tantangan hari ke-2 Komunikasi Produktif tentang Cara Memberikan Feedback . Hari ini kawan bicaraku secara tatap muka adalah suamiku, kedua anakku, bapak mertuaku, dan seorang temanku. Aku juga berkomunikasi dengan teman-temanku secara online.  Tapi aku akan menulis jurnal kali ini masih tentang komunikasi produktif bersama anakku. Sebab sepertinya komunikasi bersama yang lainnya masih tahap komunikasi efektif saja. Hari ini beberapa paket kebutuhan sekolah Hauna --anak pertamaku yang berusia 5,5 tahun- datang. Meski yang akan bersekolah baru Hauna, tapi aku juga membelikan beberapa perlengkapan pribadi yang sama untuk adiknya -- Hikari, yang berusia 3,5 tahun-, seperti tas, tempat pensil,  misting, sepatu, dan kaus kaki. Ketika paket tas Hikari datang, ia buru-buru mengambil dan membukanya.   Tampak sekali sumringah, dia mengatakan bahwa dia sangat suka tasnya. "Wah, Hikari suka banget ini, lembuuut. Hikari suka yang lembut-lemb...

Melatih Komunikasi Produktif #1 bersama Anak #JurnalBunsay

"Sesuatu yang produktif menjadikan pesan yang dikirim menghasilkan sesuatu yang lebih daripada apa yang dikirim tersebut." - Dodik Maryanto *** Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, setelah HEE kali ini kita memasuki Zona 2 Komunikasi Produktif . Piknik pantai kali ini ditemani Bapak Dodik Maryanto, beliau membawa 'hidangan' yang padat nutrisi untuk disuguhi kepada kami, masya Allah. A da beberapa hal yang aku highlight untuk melatih komunikasi produktif ini.  Pertama , kita perlu memahami arti komunikasi itu sendiri, yakni proses penyampaian pesan dari penyampai kepada penerima. Maka, komunikasi dikatakan efektif ketika pesan itu diterima dan dipahami dengan benar dari si penyampai pesan kepada si penerima pesan.  Sementara, komunikasi produktif adalah ketika pesan yang diterima menghasilkan sesuatu yang lebih daripada pesan yang diberikan. Misal, ketika kita deeptalk atau bahkan hanya melakukan obrolan ringan dengan pasangan, anak, atau teman. Lalu lewat obrola...

Self Discovery #JurnalBunsay

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim ... Alhamdulillah , sampai juga di hari terakhir tantangan Zona 1, dan tantangan hari ini adalah Self Discovery. Kita rangkum menjadi satu apa-apa saja yang kita temukan tentang diri selama menjalani tantangan di zona Self Awareness ini, lalu merencanakan tindak lanjut perbaikan dari apa yang kita temukan tersebut.  Gambar diambil dari Google. Dan selama 2 pekan ini aku menemukan ternyata... Diriku cukup sering terbajak oleh emosiku sendiri. Ada kalanya emosi lebih menguasai diri daripada diri menguasa emosi.  Diriku memiliki perasaan yang kuat untuk menolak emosi marah dan sedih, tapi yang terjadi adalah sebaliknya, emosi itu menguat dan meledak. Diriku sangat membutuhkan rutinitas dan produktivitas di pagi hari, karena punya andil besar untuk kestabilan emosiku hampir sepanjang hari.  Diriku dibentuk oleh lingkungan, terutama apa yang sering dikatakan oleh orang-orang di sekitarku sejak aku kecil, tapi juga menyadari saat ini aku sudah dewasa d...

Menulis Surat Cinta untuk Diriku #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim...  Tantangan hari ini adalah menulis surat cinta dari diri sendiri saat ini, untuk diri sendiri saat ini, lalu membacakannya di depan cermin. Masya Allah... 🥲 Sejujurnya, aku butuh waktu cukup lama untuk memulai menuliskannya. Bingung harus dimulai darimana? Harus mulai dengan apa? Tapi masya Allah, dalam waktu 3 jam, dalam 3 halaman A5,  akhirnya menjadi refleksi besar untuk diriku.  Ada rasa bahagia, haru, sedih, pasrah, ditutup dengan rasa syukur dan rasa kuat yang baru. Allahu akbar... Bertepatan dengan momen Idul Adha, Allah seakan menuntunku perlahan untuk memahami segalanya dari sudut pandang yang baru. Maka, dengan izin-Mu ya Allah, insya Allah hari ini aku melepaskan Ismail-ku; segala ambisiku yang mengaburkan pandanganku dari apa yang seharusnya menjadi fokusku.  Allahu akbar...  Aku bukan manusia yang kuat, bukan manusia hebat. Hanya makhluk tak berdaya yang membutuhkan pertolongan-Nya.  Laa haula wa laa quwwata illa ...

Mengenal Diri Lebih Jauh #JurnalBunsay

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim...  Zona 1 di Kelas Bunda Sayang hari ini sudah memasuki hari ke 12. Tantangannya masih seperti hari-hari yang lalu, dan hari ini adalah hari terakhir dengan tantangan yang sama;  mengenal diri dengan menyadari emosi, filter diri, asumsi, perasaan, dan reaksi yang dilakukan. Hari ini bertepatan dengan hari Idul Adha. Kami semua menginap di rumah Nenek (Mama Mertua) sejak malam kemarin, karena kami akan berlebaran bersama Idul Adha tahun ini. Hari ini rasanya jauh lebih tenang dan stabil. Anak-anak yaaa tetaplah anak-anak, seperti biasanya, tapi aku bisa menghadapinya dengan lebih santai. Entah mengapa ya, ketika di rumah Mama ataupun Mama mertua, aku merasa emosiku lebih tenang. Sepertinya ada pengaruh rehat sejenak dari urusan domestik, hehehe. Ba'da shalat Ied. Hari ini aku lebih banyak merasakan emosi senang. Bisa jadi karena kondisinya sedang mendukung, bisa jadi juga karena filternya sedang dalam keadaan bersih. Aku sangat merasakan betapa lembu...

Menyelami Diri Lebih Dalam (2) #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim ...  Alhamdulillah . Memasuki tantangan hari ke-11, m asih dengan tantangan yang sama seperti 3 hari sebelumnya; mengenal diri dengan menyadari emosi, filter diri, asumsi, perasaan, dan reaksi yang dilakukan.  Hari ini bertepatan dengan hari Arafah, masya Allah. Rasanya excited hari ini. Meskipun belum bisa ikut berpuasa, tapi ada rasa semangat ingin bermujahadah dengan amalan yang lainnya, sebab hari istimewa ini hanya datang satu kali dalam setahun. Tentu saja, s ejak pagi aku pun jadi berharap bahwa perjalanan hari ini lancar dan mulus.  Tapi ternyata, subhanallah , tentu saja kita harus memberi ruang toleransi untuk apa-apa yang kita ekspektasikan, hehehe. P eristiwanya tidak jauh-jauh dari keributan adik-kakak, tapi rasanya saat itu ingin sekali hari ini tenang dan damai, supaya bisa khusyuk. Lagi-lagi ekspektasi, hihihi. Tapi kali ini cukup cepat menyadari bahwa ada ekspektasi yang harus dibenahi, sehingga kontrol diri lebih terjaga, tidak...

Menyelami Diri Lebih Dalam #JurnalBunsay

Bismillahirrahmanirrahim ...  Hari ini sudah memasuki tantangan hari ke 10, yang sama seperti 2 tantangan sebelumnya, dan masih akan sama dengan tantangan 2 hari ke depan. Ya, untuk membiasakan habit baru, kita memang sangat perlu konsistensi. Minimal pemanasan dulu 5 hari ya, hehehe, karena tantangan sesungguhnya adalah terus mempraktekkannya setelah zona 1 ini selesai.  *** Sejak pagi rasanya aku lebih banyak bersantai. Energiku tidak terlalu banyak, tapi juga tidak begitu lemah. Biasa saja, tapi memang tidak terlalu bersemangat, dan aku tidak punya banyak to-do-list hari ini selain masak pagi-sore dan bersih-bersih rumah.  Selain aktivitasku, emosiku juga rasanya tidak begitu kuat. Sebenarnya banyak hal-hal yang biasanya mengusik emosi, tapi rasanya kurang bertenaga untuk merespon dengan energi yang besar.  Anak-anak cukup lama merapikan makanannya, seperti biasa. Tapi emosi yang aku rasakan hari ini bukan kesal seperti biasanya, melainkan lelah. Mungkin dipenga...

Mengenali Diri, Sadar Emosi dan Filter Diri #JurnalBunsay

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim ... Hari ini sudah memasuki hari ke 9 Zona 1 (Self Awareness) . Masih dengan tantangan yang sama seperti hari kemarin , yaitu mengenal diri dengan menyadari emosi, filter diri, asumsi, perasaan, dan reaksi yang dilakukan.  Sebenarnya hari ini dibuka dengan cukup damai. Pagi-pagi suamiku membantu masak untuk sarapan keluarga, sementara aku bersih-bersih rumah. Kemudian kami sarapan bersama anak-anak, lalu suamiku berangkat kerja dengan suasana hangat, bersalaman dan berpelukan dengan kami bertiga. Selepas itu, aku dan anak-anak melanjutkan aktivitas membersihkan kebun dari daun-daun kering dan tanaman liar (melanjutkan bebersih kebun yang kemarin). Rasanya bahagia bisa memulai pagi dengan positif, dilanjut yoga beberapa menit, dan dilanjutkan dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan bersama anak-anak.  Namun, ternyata hari ini tetap tidak semulus saat pagi hari. Ya, setidaknya ada satu ledakan emosi yang terjadi di siang hari tadi. Aku merasakan em...

Menyelami Filter Diri #JurnalBunsay

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim .  Alhamdulillah setelah menyelesaikan  tantangan kemarin , hari ini ak u sampai di tantangan hari ke-8. M ulai hari ini sampai dengan hari ke-12 nanti sepertinya akan menjadi tantangan yang cukup effortful untukku. Sebab, aku bukan hanya mengevaluasi diri dan hari-hariku, tapi juga harus melatih diri melihat emosiku apa adanya. Lalu lebih dalam lagi mengenal persepsi (perasaan, asumsi, dialog internal) dan mengenali apa yang melatarbelakangi persepsi itu hadir.  Lalu, bagaimana hari ini?  Hari ini tidak berbeda jauh dengan hari biasanya. Kebetulan hari ini adalah jadwalku pengajian yang qodarullah sedang ada agenda tambahan sehingga waktunya cukup panjang. Aku harus berangkat jam 1 siang dan pulang jam 5 sore. Agar kondusif, anak-anak aku serahkan dulu kepada Ayahnya. Pesan dari Ayahnya hanya satu, yaitu meminta agar anak-anak tidur siang dulu sebelum mereka mengantarku ke pengajian. Baiklah, aku sanggupi.  Selain ada rencana di si...

Pasangan adalah Cermin #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah , hari ini sudah masuk ke tantangan hari ke-7. Tantangannya hampir mirip dengan hari ke-6, yaitu mengenal diri dari apa yang sering dikatakan keluarga, lalu mengenali respon emosi kita ketika mengingatnya. Namun kali ini subjeknya adalah keluarga terdekat. Bagi yang sudah menikah, maka keluarga terdekat yang dimaksudkan itu adalah suami.  Setelah aku mencoba mengingat-ingatnya, ternyata penilaian/ judgement di lingkup keluarga terdekatku tidak sekuat di keluarga besarku. Entah mungkin karena aku mengenal suamiku di usia yang sudah dewasa dan aku sudah lebih kenal dengan diriku, atau karena aku sudah punya penyaring atas apa yang dikatakan orang lain tentang aku.  Tapi selain faktor diatas, aku pikir ada faktor pola komunikasi yang berbeda pula antara aku dengan keluarga besar, dan antara aku dengan suamiku. Aku coba ingat-ingat, ternyata kita memang jarang saling memberi label satu sama lain. Jarang ya, bukan tidak pernah. Sesekali di...

Mengenali Diri dengan Menyelami Persepsi Keluarga Besar #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim . Alhamdulillah , aku bisa sampai di hari ke 6 dengan tantangan yang baru, masya Allah. Apa coba tantangannya?  Jadi...  Tujuan tantangan hari ke 6 ini adalah mengetahui persepsi keluarga besar terhadap emosi diri. Kita diminta untuk menuliskan apa yang keluarga besar sering katakan tentang kita. Lalu, mengenali respon emosi kita ketika mengingat itu, lalu menuliskan insight yang didapatkan setelah mengerjakan tantangan ini.  Ketika memulai tantangan nomor 1, rasanya seperti dibawa terbang bernostalgia ke masa kecil, masa remaja, hingga beberapa bulan ke belakang. Setidaknya aku mendapatkan 10 hal yang aku ingat dari apa yang keluarga besarku katakan, baik maupun buruknya.  Respon emosi yang aku rasakan sebenarnya campur aduk. Ada emosi sedih, perasaan tidak dipahami, bingung, ada juga perasaan menerima, dan terakhir perasaan haru.  Tapi setelah aku meresapi emosi yang mungkin ada sejak aku kecil hingga sekarang, akhirnya aku jadi meny...

Menyelami Emosi Diri (Bagian 2) #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim .  Hari ini adalah hari yang cukup stabil dan menyenangkan untukku, alhamdulillah . Pagi-pagi dibuka dengan damai, produktif mengerjakan pekerjaan domestik di early morning , lalu mandi dan berolahraga dengan berjalan kaki ke lapangan bersama Hauna dan Hikari. Merasakan hangatnya berjemur di bawah matahari, ah senangnya... Pulangnya aku bisa fokus mengerjakan administrasi pekerjaaanku. Tugas-tugas sebagai humas di Sejuta Cinta IP Bandung juga hari ini berjalan lancar. Yang palingan menenangkan adalah anak-anak hari ini kooperatif. Alhamdulillah ...  Meski sebenarnya tidak sampai tahap puas sih, sebab tidak semua rencana hari ini terealisasikan, seperti tidak jadi melipat baju, tilawah belum tuntas, dan lewat batas. Huhuhu.  Tapi yaaaa, ketika aku mencoba menelusuri dan menyelami emosi hari ini, aku mendapatkan insight bahwa ada benang merah yang penting untuk bekal perjalananku ke depan. Bahwa ternyata rutinitas dan produktivitas di pagi hari...

Menyelami Emosi Diri

Bismillahirrahmaanirrahiim ...  Selamat detik-detik terakhir weekend!  Hari ini adalah hari ke-4 dari zona pertama Self Awareness . Alhamdulillah... Hari ini dimulai dengan cukup smooth . Anak-anak bangun tanpa merengek dan menangis-nangis. Ketika bangun, mereka langsung mencariku dan mendapatiku sedang shalat. Mereka pun menunggu dengan tenang. Setelahnya, baru mereka meminta diantar ke kamar mandi untuk buang air kecil.  Tapi tentu saja hampir tidak mungkin rasanya jika hari-hari berjalan damai 24 jam, hahaha. Eits , tidak perlu ditolak yaa. Apapun emosi yang dirasakan, akui saja, lalu terima emosi tersebut sebagai bagian dari naluriah manusia dan bagian dari proses kita menuju lebih baik.  Oh iyaaa, aku mencatat berbagai macam emosi yang aku lalui hari ini dengan journaling di buku catatanku. Aku merasa lebih plong , karena journaling kali ini bukan hanya muhasabah diri, tapi juga muhasabah hati. Aku juga merasa dengan journaling aku jadi lebih mampu menyelami ...

Relaksasi di Penghujung Hari dengan Body Scan Meditation #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim ... Hari ini sudah memasuki tantangan hari ke 3, masih dengan tantangan yang sama seperti hari sebelumnya: Body Scan dan P3K Kesehatan.  Hari ini aku melakukan body scanning di penghujung hari sebelum tidur. Ternyata rasanya membuat badan lebih rileks dan membuat nyaman setelah aktivitas seharian.  Dari tiga hari tantangan ini, sepertinya aku tetap harus melanjutkan latihan ini, besok dan seterusnya. Sebab, ini bukan soal mengerjakan tantangan dan selesai sudah, tapi ini tentang usaha untuk terus menyadari diri, terkoneksi dengan diri, yang dengan begitu semoga hati dan jiwa ini bisa menjadi lebih damai dengan bagaimanapun dinamika hidup.  P3K Kesadaran juga masih sangat perlu aku latih setiap harinya. Rasanya masih terseok-seok sekali menggunakan P3K Kesadaran ketika emosi sedang meningkat yang seketika bercampur dengan filter buram dan kondisi yang melelahkan. Namun, hari ini aku menyadari dan menemukan bahwa seringkali yang menjadi filter b...

Body Scanning dan P3K Kesadaran; Modal Penting untuk Melatih Kesadaran Diri #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim ... Hari ini aku sedang menjalankan tantangan hari kedua Zona 1 - Self Awareness . Masih dengan tantangan yang sama seperti hari kemarin, tapi tentu pengalaman selalu berbeda.  Jika kemarin aku melatih body scanning di tempat umum, hari ini aku melakukannya di rumah dengan kondisi yang lebih nyaman dan tenang. Saking tenangnya, dalam beberapa waktu aku hampir ketiduran, hahaha . Mengingat efeknya, terkhusus untuk orang-orang sepertiku yang suka nempel molor mudah nyaman, sepertinya body scanning ini lebih cocok dilakukan ketika sedang dalam keadaan resah atau sebagai relaksasi di penghujung hari. Ada insight baru yang aku temukan dari latihan body scanning hari ini. Bahwa pemindaian tubuh ini bukan hanya untuk mengenali rasa tidak nyaman pada tubuh lalu meredakannya. Namun lebih dari itu, bagiku body scanning juga merupakan sebuah bentuk latihan otomatisasi penerimaan.  Aku mengatakan demikian karena setiap kali ada rasa tidak nyaman saat pr...