Mengenali Diri dengan Menyelami Persepsi Keluarga Besar #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, aku bisa sampai di hari ke 6 dengan tantangan yang baru, masya Allah. Apa coba tantangannya? 


Jadi... 

Tujuan tantangan hari ke 6 ini adalah mengetahui persepsi keluarga besar terhadap emosi diri. Kita diminta untuk menuliskan apa yang keluarga besar sering katakan tentang kita. Lalu, mengenali respon emosi kita ketika mengingat itu, lalu menuliskan insight yang didapatkan setelah mengerjakan tantangan ini. 


Ketika memulai tantangan nomor 1, rasanya seperti dibawa terbang bernostalgia ke masa kecil, masa remaja, hingga beberapa bulan ke belakang. Setidaknya aku mendapatkan 10 hal yang aku ingat dari apa yang keluarga besarku katakan, baik maupun buruknya. 


Respon emosi yang aku rasakan sebenarnya campur aduk. Ada emosi sedih, perasaan tidak dipahami, bingung, ada juga perasaan menerima, dan terakhir perasaan haru. 


Tapi setelah aku meresapi emosi yang mungkin ada sejak aku kecil hingga sekarang, akhirnya aku jadi menyadari bahwa;


1. Kita dibentuk oleh lingkungan, terutama apa yang sering dikatakan oleh orang-orang di sekitar kita, apalagi dikatakan saat kita masih kecil dan belum punya penyaring atau penilaian pribadi. 

2. Penilaian negatif itu lebih mudah masuk ke dalam ingatan anak, maka kita perlu hati-hati dalam berkata, karena itu akan membekas seumur hidupnya. 

3. Sebab perkataan adalah doa, maka katakanlah hal-hal yang baik. Itu juga akan diingat oleh anak, dan harapannya anak akan menginternalisasi itu menjadi bagian dari dirinya. 

4. Penilaian positif akan membuat anak merasa lebih dihargai dan kehadirannya itu berharga. 

5. Jika ada hal kurang baik pada anak yang harus diubah, maka caranya jangan langsung memberikan penilaian buruk pada anak. Melainkan kita apreasiasi terlebih dahulu kebaikannya, dan yakinkan bahwa anak pasti bisa berubah menjadi lebih baik lagi. 


Masya Allah... 

Dari nostalgia emosi di masa lalu, akhirnya jadi lebih memahami bagaimana perasaan anak kita jika ada di posisi yang sama. Semoga kita bisa terus belajar menjadi ibu yang lebih sayang pada anaknya, dan memberikan kenangan manis untuknya sejak masa kecilnya. 


#JurnalBunsay #Bunsay9 #InstitutIbuProfesional #Zona1 #SelfAwareness #TantanganHarike6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zona 7 Day 1 Cinta Bumi: Membuat Tabel Aktivitas Cinta Bumi

Zona 4 Day 1 Melatih Kemandirian dalam Rutinitas Pagi

Rasa yang Menghidupkan Sujud