Menyelami Emosi Diri (Bagian 2) #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim

Hari ini adalah hari yang cukup stabil dan menyenangkan untukku, alhamdulillah. Pagi-pagi dibuka dengan damai, produktif mengerjakan pekerjaan domestik di early morning, lalu mandi dan berolahraga dengan berjalan kaki ke lapangan bersama Hauna dan Hikari. Merasakan hangatnya berjemur di bawah matahari, ah senangnya... Pulangnya aku bisa fokus mengerjakan administrasi pekerjaaanku. Tugas-tugas sebagai humas di Sejuta Cinta IP Bandung juga hari ini berjalan lancar. Yang palingan menenangkan adalah anak-anak hari ini kooperatif. Alhamdulillah... 


Meski sebenarnya tidak sampai tahap puas sih, sebab tidak semua rencana hari ini terealisasikan, seperti tidak jadi melipat baju, tilawah belum tuntas, dan

lewat batas. Huhuhu. 


Tapi yaaaa, ketika aku mencoba menelusuri dan menyelami emosi hari ini, aku mendapatkan insight bahwa ada benang merah yang penting untuk bekal perjalananku ke depan. Bahwa ternyata rutinitas dan produktivitas di pagi hari punya andil besar untuk kestabilan emosiku hampir sepanjang hari. 


Aku pikir efeknya bukan hanya padaku, tapi juga pada anak-anakku. Ketika pagi hari anak-anak langsung beraktivitas bebas tanpa rutinitas utama yang lebih dulu dikerjakan, biasanya suasana akan lebih cepat crowded, anak-anak lebih mudah tantrum ataupun lebih mudah bertengkar. Bisa jadi karena tubuhnya belum nyaman (belum mandi), sarapan pun dengan tidak mindful, dan agak stres juga mungkin ya dengan situasi pagi yang tidak teratur. 


Maka penting untuk diingat, ketika rutinitas utama dikerjakan terlebih dahulu sebelum aktivitas bebas, maka tubuhnya akan terbiasa dengan pola rutinitas pagi tersebut, sehingga otak anak pun menjadi lebih minim stres. 


Jadi... Betapa sangat penting morning routine itu. Membuat mood ibu baik, mood anak ikut baik, dan kembali lagi kepada mood ibu yang lebih baik lagi 🥰


Sebenarnya sekitar setahun yang lalu, aku sempat merasakan besarnya manfaatnya morning routine. Namun, setahun belakangan ini, setelah ada perubahan tempat tinggal dan tantangan lainnya di keluarga, akhirnya morning routine ini mulai aku abaikan hingga tidak terasa sudah setahun lebih dan harus memulainya lagi dari 0. 


Tapi, tidak apa-apa. Demi kebaikan, memulai kembali selalu lebih baik daripada meninggalkan selamanya kan? Hehehe. 


Bismillah ya, kita terus mengenali diri dengan menyelami emosi dan mengusahakan hal-hal yang membuat nyaman diri kita dalam menjalani hari-hari. 


#JurnalBunsay #Bunsay9 #InstitutIbuProfesional #Zona1 #SelfAwareness #TantanganHarike5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zona 7 Day 1 Cinta Bumi: Membuat Tabel Aktivitas Cinta Bumi

Zona 4 Day 1 Melatih Kemandirian dalam Rutinitas Pagi

Rasa yang Menghidupkan Sujud