Melatih Self Awareness dengan Body Scanning #JurnalBunsay
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Ternyata sudah lama sekali aku tidak menulis di blog. Rasanya banyak yang ingin aku curahkan, tapi lagi-lagi butuh ditantang agar bisa menerjunkan diri kembali ke dunia menulis yang memungkinkan dibaca oleh orang lain ini. Hehehe.
Insya Allah dalam beberapa bulan ke depan, di blog ini aku akan mendokumentasikan perjalananku selama mengikuti #Bunsay Batch 9 (jenjang perkuliahan Bunda Sayang) Institut Ibu Profesional. Semoga dapat menjadi rekam jejak yang bermanfaat untukku, anak-anakku, dan pembaca semuanya.
Di Bunsay kali ini, aku akan melewati 8 Zona. Zona pertama dimulai dari Self Awareness. Kenapa self awareness? Sebab semua perubahan dimulai dari kesadaran.
Hari ini adalah tantangan hari pertama di zona pertama. Tantangannya adalah mempraktikkan body scanning dan melakukan P3K kesadaran.
Bagaimana kesannya? Jujur, aku tidak berekspektasi banyak. Sebab hari ini aku mempraktekkannya di rumah sakit, sambil menunggu giliran dipanggil oleh dokter yang akan memeriksa.
Tapi aku cukup kaget menyadari bahwa aku masih bisa konsentrasi di tengah orang banyak. Masih bisa merasakan bagian tubuh yang dingin, terasa panas, terasa keras seperti batu.
Awalnya aku hanya mengikuti instruksi yang diberikan untuk melakukan body scanning. Ada beberapa bagian tubuh yang terasa berbeda, aku dapat merasakannya. Yang paling dominan adalah sakit kepala. Jujur, ini memang sakit kepala. Tapi ajaibnya, setelah selesai body scanning, sakit kepalaku hilang, tidak terasa lagi.
Ternyata melatih self awareness bisa kita lakukan dimana saja, dengan kondisi apa saja, ramai atau pun hening. Yang perlu kita lakukan adalah fokus. Fokus terhadap diri sendiri, bukan terus menerus melihat kepada orang lain, tapi tidak peka terhadap diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar