Body Scanning dan P3K Kesadaran; Modal Penting untuk Melatih Kesadaran Diri #JurnalBunsay

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Hari ini aku sedang menjalankan tantangan hari kedua Zona 1 - Self Awareness. Masih dengan tantangan yang sama seperti hari kemarin, tapi tentu pengalaman selalu berbeda. 


Jika kemarin aku melatih body scanning di tempat umum, hari ini aku melakukannya di rumah dengan kondisi yang lebih nyaman dan tenang. Saking tenangnya, dalam beberapa waktu aku hampir ketiduran, hahaha. Mengingat efeknya, terkhusus untuk orang-orang sepertiku yang suka nempel molor mudah nyaman, sepertinya body scanning ini lebih cocok dilakukan ketika sedang dalam keadaan resah atau sebagai relaksasi di penghujung hari.


Ada insight baru yang aku temukan dari latihan body scanning hari ini. Bahwa pemindaian tubuh ini bukan hanya untuk mengenali rasa tidak nyaman pada tubuh lalu meredakannya. Namun lebih dari itu, bagiku body scanning juga merupakan sebuah bentuk latihan otomatisasi penerimaan. 


Aku mengatakan demikian karena setiap kali ada rasa tidak nyaman saat proses body scanning, ternyata yang pertama kali bisa aku lakukan setelah menyadarinya hanyalah menerimanya. Seperti ketika aku merasakan kepalaku cenat-cenut, iya aku hanya perlu menerimanya, tanpa harus langsung berpikir dan mencari jawaban dari pertanyaan "ini kenapa kepalaku sakit banget?"


Begitu pula dengan apapun yang kita rasakan selama melalui hari-hari. Mungkin akan ada berbagai macam emosi datang silih berganti. Tapi pastikan, sebelum kita mencari akar masalah dan jawaban dari masalah yang kita hadapi, kita perlu menerimanya terlebih dahulu. Apa adanya.


Selain dengan body scanning yang dilatih dengan suasana tenang dan nyaman, kita juga perlu menyiapkan P3K kesadaran alias box breathing, yang sebenarnya sederhana, hanya dengan latihan nafas 4-7-8. Yakni menarik nafas 4 detik, menahannya selama 7 detik, dan menghembuskannya selama 8 detik. Namun sejujurnya, hal sederhana ini perlu latihan yang intens agar pandai dan terampil menggunakannya. 


Bagi aku, menggunakan P3K kesadaran ini cukup menantang. Seringkali emosi mudah meledak bahkan di detik-detik pertama kehadirannya. Padahal kata Mbak Nunik (widyaiswara di Zona 1 ini), menurut penelitian, emosi hanya hadir 90 detik saja, selebihnya dipengaruhi oleh filter buram (pengalaman, ekspektasi, nilai, dll) yang membuat persepsi menjadi kacau.


Ya, ini adalah PR yang cukup besar untukku. Yaitu menemukan filter buram yang paling mudah mempengaruhiku, lalu membersihkannya. Serta menemukan energy booster yang paling mudah untuk aku lakukan sebelum energiku melemah dan habis. 


Bismillah ya. Semoga bisa terus berproses melatih diri menjadi lebih baik lagi, lebih sadar lagi :)


#JurnalBunsay #Bunsay9 #InstitutIbuProfesional #Zona1 #SelfAwareness #TantanganHarike2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zona 7 Day 1 Cinta Bumi: Membuat Tabel Aktivitas Cinta Bumi

Zona 4 Day 1 Melatih Kemandirian dalam Rutinitas Pagi

Rasa yang Menghidupkan Sujud